Gender and sexuality have alikeness in biological basis to sex, and both of them are
social construction, yet they are different because of being established by different
social bases. Gender is also a cultural construction that is open in nature for all of
changes. Therefore, the two concepts are frequently misunderstood as if they were the
same. The misunderstanding is easily comprehendible, due to discoursing on the two
concepts that are really similar to each other have just reverberated in the decade of
90s. Moreover, in the beginning there have not been many social scientists yet that
specially examine themes related to gender and sex problems. Even though the
writing is very simple and strive to contribute to inceptive exploration on gender and
sex concepts in its relatedness to application of Web‐site, as a socialization medium.
Maskulin, Feminin, Androgin, dan Homoseksual
Maskulin dan feminine bersifat abstrak dan digambarkan dari segi kemampuan atau sifat manusia. Sehingga hal ini menyebabkan feminine digambarkan sebagai sifat ‐sifat perempuan, misalnya kepekaan perasaan, kesabaran, kelembutan, irrasional, kesetian, sifat mengalah, dan lemah. Sedangkan maskulin digambarkan dengan sifat keberanian, agresif, sifat dominan, rasionalisasi, ketidaksetiaan, dan kekuataan. Tetapi hal ini bergantung kepada budaya tempat itu berada. Dalam satu kebudayaan dapat saja dikatakan feminine tetapi dalam budaya yang lain dapat saja disebut maskulin.
Tetapi penggabungan antara dua sifat maskulin dan feminin inilah yang disebut sebagai androgin. Tidak menjadi masalah seorang perempuan memiliki sifat maskulin atau seorang lelaki bersifat feminis. Gambaran feminine dan maskuliniti ini menjadi tempat untuk menggambarkan lelaki dan wanita. Sehingga jika ada atau pola yang ada maka dianggap sebagai perilaku yang menyimpang oleh mastarakat. Hal ini juga menjadi salah satu penyebab mengapa ramai orang yang berada pada garis androgini tidak menampakkan diri.
Perbezaan yang sangat jelas antara maskulin dan feminis dapat dilihat pada
kedua jadual berikut.
Dimensi antara masculinity dan feminity dalam societal culture:
Masculine pole Feminine pole
Earnings Managers
Recognition Cooperation
Advancement Living area
Challenge Employment security
(hofstede, 2005: 119)
Hal yang serupa juga telah didefinisikan oleh Archer dan Lloyrd:
Lelaki Wanita
Bertindak sebagai pemimpin Penuh kasih sayang
Agresif Emosional
Ambisius Feminine
Tegas Lembut
Kompetitif Menyukai anak- anak
Dominan Halus
Kuat Faham
Pandai berolahraga Hangat
Independent
Ramai
Mudah membuat keputusan
Maskulin
Tidak mudah tergugah
Percaya diri
(Synnott, 2003: 129)
Stereotaip lelaki dan wanita digambarkan mempunyai jurang yang jelas dan selalu dibandingkan dengan wanita lemah, perasaan emosi yang tidak kuat ketika membuat sesuatu keputusan, sedangkan lelaki digambarkan lebih kuat, dilarang untuk menangis, dan membuat keputusan dengan menggunakan logik dan akal. Pola ini masih dipegang kukuh oleh masyarakat untuk menggambarkan perbezaan gender.
Jelasnya maskulin dan feminis tidak mengalami perbezaan teknologi yang ketara kerana masih banyak lagi yang mengekalkan budaya yang sama walaupun zaman sudah sejajar dengan teknologi moden pada masa kini.
Tuesday, September 9, 2008
Teknologi, Maskuline Dan Feminine
Posted by Bikini Vs Swimtrunk Weblog at 11:29 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment